Selasa, 05 November 2013

DAUR HIDUP VIRUS

DAUR HIDUP VIRUS
a. Daur Litik (misalnya pada fag)
  1. fase adsorbsi, serabut ekor fas melekat di daerah reseptor, pada dinding sel bakteri.
  2. fase penetrasi, DNA fag masuk ke dalam sel bakteri setelah dinding sel dirusak dengan enzim lisozim yang dihasilkannya.
  3. fase replikasi dan sintesis, fag merusak DNA bakteri yang digunakan sebagai bahan untuk reflikasi, DNA fag dan untuk sintesis kapsid yang baru.
  4. fase perakitan, bahan-bahan yang terbentuk disusun menjadi ratusan fag baru.
  5. fase litik, sel bakteri lisis (pecah) akibat aktivitas enzim lisozim fag sehingga ratusan fag baru keluar.

b. Daur Lisogenik (misalnya pada fag)
  1. fase adsorbsi, fag melekat pada sel bakteri sama seperti pada daur litik.
  2. fase penetrasi, DNA fag masuk kedalam sel bakteri sama seperti pada daur litik.
  3. fase penggabungan, DNA fag bergabung dengan DNA bakteri membentuk profag.
  4.  fase replikasi, profag bereplikasi sehingga DNA fag ikut bereplikasi saat sel bakteri membelah dihasilkan dua sel anak yang masing-masing memiliki profag yang mengandung DNA fag pembelahan sel bakteri akan diikuti oleh perbanyakan DNA fag.
  5. fase sintesis, profag aktif dan keluar dari kromosom bakteri, lalu DNA bakteri hancur, setelah itu terjadi fase replikasi DNA fag, sintesis kapsid dan seterusnya seperti pada daur litik.

PERANAN BAKTERI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

PERANAN BAKTERI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
a. Bakteri yang menguntungkan, yaitu:
  1. Rhizobium, bersimbiosis pada akar leguminosarium untuk mengikat nitrogen.
  2. Azotobacter, hidup di dalam tanah dan dapat mengikat nitrogen sehingga dapat menyuburkan tanah.
  3. E.Coli, membantu pembusukan makanan di dalam usus besar dan menghasilkan vitamin K yang membantu pembekuan darah.
  4. Lactobacillus sp, untuk pembuatan yogurt dan susu keju.
  5. Acetobacter xylium, untuk pembuatan nata de coco.
  6. Acetobacter, untuk mengubah air cuka menjadi alkohol, dan mengubah alkohol menjadi asam cuka.
  7. Bacteri Saprofit Anaerob, untuk pembuatan biogas.
  8. Streptococcus griceus, untuk penghasil antibiotik streptomisin sehingga dapat dimanfaatkan pada industri obat-obatan.
b. Bakteri yang merugikan, yaitu:
  1. Salmonella typhosa, penyebab penyakit tifus.
  2. Shigella dysenteriae, penyebab penyakit disentri.
  3. Nisseria gonorhoeae, penyebab penyakit kencing nanah.
  4. Nisseria meningitidis, penyebab penyakit meningitis.
  5. Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit tuberkulosis
  6. Mycobacterium leprae, penyebab penyakit lepra.